JAKARTA, MONDE - Anggota Reserse Narkoba Sektro Taman Sari,
Jakarta Barat, berhasil menangkap Sutiardi Effendi (56 tahun) yang
kedapatan membawa narkotika jenis ganja.
Pelaku membawa 14 bungkus ganja yang dibungkus kertas berwarna putih dengan berat bruto seberat 34,40 gram.
Menurut informasi yang dihimpun Puskominfo Humas Polda Metro Jaya, kemarin, penangkapan dilakukan pada Selasa (2/10).
Pelaku diringkus sekitar pukul 16.00 di Jl Keadilan I RT 02/01 Kelurahan Keagungan, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
Saat dilakukan penangkapan, Labib yang merupakan anggota reserse
narkoba sedang melakukan observasi di wilayah tersebut. Dia kemudian
melakukan penggeledahan terhadap Sutiardi Effendi yang kedapatan membawa
barang haram ganja di dalam saku jaket depan sebelah kirinya.
Selanjutnya pelaku dan barang bukti diamankan oleh pihak kepolisian dan digiring ke pihak kepolisian untuk diperiksa.
Sampai saat ini kasus penyalahgunaan narkotika tersebut di tangani
Markas Polisi Sektor Metro (Mapolsektro) Taman Sari, Jakarta Barat.
“Kasusnya masih didalami aparat Mapolsektro Taman Sari Jakarta Barat,” tulis Puskominfo Humas Polda Metro Jaya
Opini : Menurut saya kejadian tersebut sudah tak asing di dengar, semakin banyak polkisi yang mengedarkan Ganja semakin banyak juga para napi yang di dalam sel penjara ikut menyalahgunakan Ganja tersebut.;
Sumber : http://www.monitordepok.co.id/news/read/2012/10/04/4/11404848/pembawa-14-bungkus-ganja-dicomot-polisi
Senin, 29 Oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
Kos - Kosan Bakal Dirazia
BEJI, MONDE - Guna
mencegah prilaku menyimpang di kalangan penghuni kamar kos-kosan, aparat Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok bakal merazia kos-kosan di kota ini,
termasuk mendata para penghuninya.
Khawatir rencana razia bocor, pihak Satpol PP enggan
menyebutkan jadwal aksinya tersebut.
Kepala Satpol PP Depok, Gandara Budiana, hanya menjelaskan
bahwa pelaksanannya akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Pokoknya dalam waktu
dekat ini,” kata Gandara kepada Monde.
Kendati merahasiakannya, Gandara mau mengumbar sejumlah
lokasi yang dijadikan target razia nanti. Pada razia itu, kata Gandara,
pihaknya juga memeriksa kelengkapan indentitas (kartu tanda penduduk-red)
penghuninya.
“Kami sudah punya target aksi, di antaranya kawasan Beji,
Cimanggis, dan Pancoran Mas. Selain merazia kos-kosan dan kontrakan, kami juga
akan memeriksa kelengkapan identitas para penghuninya, yang paling utama
KTP-nya,” tegas Gandara.
Menurut Gandara, kos-kosan yang sebagian besar dihuni
kalangan remaja sangat rentan disusupi hal-hal negatif, seperti narkoba dan
perilaku seks bebas, terlebih jika pihak pengelolanya tidak melakukan
pengawasan ekstra ketat.
“Banyak laporan yang kami terima, di antaranya menyebutkan
ada kamar kosan yang disinggahi pasangan bukan muhrim. Ini kan sangat
menghawatirkan,” katanya.
Tak hanya merazia kos-kosan dan kontrakan, Satpol PP Depok
juga tetap intens merazia hotel-hotel kelas melati yang kerap dihuni pasangan
mesum.
Guna melancarkan proses razia, Satpol PP Kota Depok tidak
sendirian, melainkan bermitra dengan aparat kepolisian, TNI, Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil (Disukcapil), Dinas Kesehatan (Dinkes), perwakilan kelurahan
dan kecamatan.(rul)
Kesimpulan : Dengan adanya razia tersebut menurut saya
sangat baik agar tidak terjadi pelecehan
seksual atau kejadian di dalam kost
kost-an yang tidak kita ketahui seperti narkoba, sex bebas dan hal hal lain yang
menyimpang.
Senin, 08 Oktober 2012
Banjir di Cilodong
CILODONG, MONDE - Hujan deras yang mengguyur Depok sepanjang Sabtu (6/10) sore hingga malam, mengakibatkan sejumlah wilayah di kota ini dilanda banjir.
Di RW 08, Kelurahan Cilodong, luapan banjir merendam sedikitnya 18 rumah warga. Bahkan satu rumah di wilayah ini jebol.
Menurut Ketua RW 08, Darso, terjadinya banjir akibat ambruknya pagar bangunan gudang percetakan. Reruntuhan tembok pagar tersebut menghambat aliran air, akibatnya meluap dan masuk ke 18 rumah warga di lingkungan RT 03/08.
“Kejadiannya Sabtu malam, sekitar pukul 11.00. Reruntuhan pagar tembok itu juga menimpa dinding rumah milik keluarga Gudianto yang bermukim di RT 01, RW 08. Akibatnya, dinding rumah itu ambruk,” ungkap Darso yang didampingi Benny, Sekretaris RT 03, dan Ali Mahmud, warga setempat, kemarin.
Lebih lanjut Darso mengatakan, saluran air irigasi tersebut merupakan buangan air dari Kali Jantung yang letaknya tak jauh dari lokasi terjadinya musibah banjir.
Dipaparkan Darso, peristiwa tersebut sebelumnya tidak pernah terjadi, meskipun hujan deras mengguyur wilayah ini.
“Saat ini pemilik bangunan gudang percetakan itu sedang memperbaiki rumah milik Gudianto, serta memperbaiki pagar di kawasan bangunan tersebut,” tambah Darso.
Belakangan diketahui, bangunan gudang percetakan yang berlokasi di RT 02/08 adalah milik Firman, suami Siti Nurjanah, anggota DPRD Depok.
“Saya justru baru tahu kalau bangunan gudang percetakan itu milik Firman, suaminya Siti Nurjanah, anggota DPRD dari Partai Demokrat,” ujar Darso.
Saat ditanya kelengkapan perizinan bangunan tersebut, Darso dan Benny mengaku tidak mengetahui. Pasalnya, kata keduanya, selama ini RT dan RW serta warga sekitar tidak pernah dihubungi oeh pihak Firman.
“RW dan RT disini nggak pernah dihubungi, padahal proses perizinan harus melibatkan warga sekitar. Kami juga heran, tiba-tiba saja berdiri bangunan itu,” kata Darso.
Musibah banjir di wilayah ini sempat ditinjau oleh Lurah Cilodong, A Slamet, sekitar pukul 24.30, Sabtu (6/10) malam.(ash)
komentar : Menurut saya banjir itu sudah tradisi di sejabodetabek. banjir di sebabkan oleh kelalaian manusia karna membuang sampah sembarangan seperti membuang sampah di sungai yang membuat sungai menjadi luap dan banjir. seharusnya warga tersebut membuang sampah pada tempatnya yang sudah di sediakan.
sumber : http://www.monitordepok.co.id/news/read/2012/10/08/2/11495848/banjir-di-cilodong-18-rumah-terendam
Senin, 01 Oktober 2012
Siswa SMK yang Tewas di Depok Terlibat Tawuran karena Saling Ejek
Depok Siswa yang ditemukan tewas berlumuran darah di depan klinik di Depok, Jabar, diketahui identitasnya. Ia dan beberapa temannya terlibat tawuran dengan siswa lain setelah saling ejek di tengah jalan.
Korban diketahui bernama Dedi Triyuda, siswa SMK Baskara Depok. Berdasarkan keterangan saksi yang juga teman korban, korban dan empat temannya naik truk terbuka saat pulang sekolah. Di dekat Depok Town Square (DTC), Jalan Raya Sawangan, mereka bertemu siswa SMK lain. Tak jelas masalahnya, kedua kelompok ini saling ejek.
"Kami dilempar batu. Dia (korban) kena kepala bagian belakang dan berdarah," kata Ahmad Aldiyansah di Mapolsek Pancoran Mas, Jalan Raya Sawangan, Depok, Rabu (12/9/2012).
Ahmad yang didampingi Suyatno, M. Fahri, dan Reno, turun dari truk sekitar 1,5 km dari lokasi pelemparan. Mereka terlibat tawuran dengan siswa yang melemparkan batu. Korban ditusuk di bagian paha kanan.
Korban lantas diantar seseorang ke klinik. Namun nyawanya tak tertolong. Siswa kelas 2 SMK itu kemudian ditemukan warga tewas bersimbah darah di depan klinik.
Kapolsek Pancoran Mas Kompol Agus Salim menyatakan akan mengembangkan kasus tersebut. Pihaknya masih mencari pelaku. "Kami sudah ketahui identitasnya," katanya.
Saat ini, belasan siswa dikumpulkan dan diperiksa secara tertutup di Mapolsek Depok. Belum diketahui apakah mereka dari pihak korban atau pelaku.
Sumber : http://news.detik.com/read/2012/09/12/182122/2016441/10/siswa-smk-yang-tewas-di-depok-terlibat-tawuran-karena-saling-ejek?nd771108bcj
Opini : Menurut saya ini adalah sebuah pelajaran untuk semua para pelajar di seluruh Dunia untuk tidak berkelahi antar sekolah karena hanya merusak nama baik sekolah, apalagi ada korban tewas karena tawuran yang berawal dari ejekan semata bisa menimbukan kematian seperti contoh berita diatas. Jadi, mari kita berantas tawuran yang tidak berguna itu.
Langganan:
Komentar (Atom)